Songof Solomon 8:6-7 — New Century Version (NCV) 6 Put me like a seal on your heart, like a seal on your arm. Love is as strong as death; jealousy is as strong as the grave. Love bursts into flames. and burns like a hot fire. 7 Even much water cannot put out the flame of love; floods cannot drown love.
Siapakah dia yang datang dari padang gurun, bersandar pada kekasihnya? Aku membangunkan engkau di bawah pokok epal, di tempat engkau dilahirkan. Jadikanlah aku buah hatimu; jangan peluk sesiapa pun selain aku, kerana cinta itu sekuat maut, dan nafsu berkuasa seperti kematian. Nyalanya seperti nyala api, yang berkobar dengan dahsyat. Air yang banyak tidak dapat memadamkan cinta, air bah tidak dapat menenggelamkannya. Jika seorang memberikan segala hartanya untuk membeli cinta, pasti hanya hinaan yang didapatinya.
KidungAgung 8 (Kid 8:1) O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku! (Kid 8:2) Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku. (Kid 8:3) Tangan kirinya ada di bawah kepalaku
Arnold, B. T., & Choi, J. C. 2003. A Guide to Biblical Hebrew Syntax. Cambridge University Press. Assis, E. 2009. Flashes of Fire. A Literary Analysis of the Song of Songs. T & T Clark. Bachmann, M. L. G. 2017. Love is Strong as Death Song 86 Reading the Old Testament in a Context of Gender Violence. Congress Volume Stellenbosch, 302–328. Carter, C. S. 2019. Love A Embodied Medicine. International Body Psychotherapy Journal The Art and Science of Somatic Praxis, 181, 19–25. Chitchai, N., Senasu, K., & Sakworawich, A. 2020. The moderating effect of love of money on the relationship between socioeconomic status and happiness. Kasetsart Journal of Social Sciences, 41, 336–344. Clements, R. E., & Fabry, H. J. 1997. Mayim. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Vol. VIII, pp. 265–287. William B. Eerdmans Publishing Company. Dharamraj, H. 2018. Green-Eyed Lovers A Study of Jealousy in Song of Songs 85-7. Priscilla Papers, 321, 3–8. Exum, J. C. 2005. The Old Testament Library. Song of Songs Commentary. John Knox Press. Fishbane, M. 2015. Song of Songs. The Jewish Publication Society. Garrett, D., & House., P. R. 2004. Song of Song / Lamentation Vol. 23B. Thomas Nelson Inc. Gault, B. P. 2019. Body as Landscape, Love as Intoxication Conceptual Metaphors in the Song of Songs. SBL Press. Hamilton Jr, J. M. 2015. Song of Songs. A Biblical-Theological, Allegorical, Christological Interpretation. Christian Focus Publications Ltd. Harisantoso, I. T. 2019. Perceraian Warga GKJW di Kabupaten Jember Suatu Analisa Teori Pertukaran Sosial. Visio Dei Jurnal Teologi Kristen, 59–78. Holaday, W. L. 2000. Concise Hebrew and Aramaic Lexicon of the Old Testament. Koninklijke Brill NV. Hopf, M. R. 2017. The Song of Songs as a Hebrew “counterweight” to Hellenistic Drama. Journal of Ancient Judaism, 82, 208–221. Hudriansyah, H. 2018. Konversi Agama Migran Toraja Motivasi dan Implikasinya terhadap Hubungan Etnik-Religi Toraja di Kota Bontang, Kalimantan Timur. LENTERA Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi, 21. Hunt, P. 2008. Poetry in The Song of Songs. A literary analysis Vol. 96. Peter Lang. Hwang, A., & Goh, S. 2002. Song of Songs. Asia Theological Association. Imray, K. 2013. Love is Strong as Death Reading the Song of Songs through Proverbs 1–9. The Catholic Biblical Quarterly, 75, 649–665. Isnaini, H. 2017. Memburu “Cinta” dengan Mantra Analisis Puisi Mantra Orang Jawa Karya Supardi Djoko Damono dan Mantra Lisan. Semantik Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia., 158–177. James, E. T. 2017. Landscapes of the Song of Songs, Poetry, and Place. Oxford University Press. Joubert, O. 2019. Embodied Desire Song of Songs and Body Theology. Stellenbosch University. Kaplan, J., & Wilson-Wright, A. M. 2018. How Song of Songs Became a Divine Love Song. In Biblical Interpretation Vol. 26. Koninklijke Brill NV. Landy, F. 2019. Erotic Words, Sacred Landscapes, Ideal Bodies Love and Death in the Song of Songs. In A Companion to World Literature pp. 1–10. Li, T., & Chen, Y. 2017. The destructive power of money and vanity in deviant tourist behavior. Tourism Management, 61, 152–160. Linafelt, T. 2002. Biblical love poetry ... and God. Journal of the American Academy of Religion, 702, 323–345. Mulder, M. J. 1997. resep. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & H. Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Volume XIV, pp. 10–15. William B. Eerdmans Publishing Company. Murphy, R. E., & Huwiler, E. 2012. Proverbs, Ecclesiastes, Song of Songs, Understanding the Bible Commentary Series. Bakerbooks. Niko, N. 2018. Seni Cinta; Menggugat Maskulinitas Cinta. Sosial Budaya, 1501, 19–26. Rocha, S. D., & Burton, A. 2017. Strong as Death is LoveEros and Education at the End of Time. Espacio, Tiempo y Educación, 41, 1–12. Santoso, A. 2014. Cinta Kuat Seperti Maut; Tafsir Kitab Kidung Agung. STT Cipanas Press. Shuve, K. 2016. The Song of Songs and the Fashioning of Identity in Early Latin Christianity. Oxford University Press. Stuart, D. 1984. Old Testament Exegesis. A Primer for Students and Pastors Second. The Westminster Press. Tasselli, S. 2018. The power of love in organizations. Organization Studies, 35, 1–6. Telnoni, J. A. 2013. Tafsiran ALkitab Kidung Agung. Kidung Pembebasan, Kidung Solidaritas Perempuan, Kidung Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki. BPK Gunung Mulia dan Artha Wacana Press. Vanoni, G. 1997. Syîm, tesyûmâ. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & H. Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Vol. XIV, pp. 89–111. William B. Eerdmans Publishing Company. Wagner, S. 1997. ’zz. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Volume XI, pp. 1–11. William B. Eerdmans Publishing Company. Zobel, H. J. 1997. Mātār, gesyem, zerem. In G. J. Botterweck, H. Ringgren, & Fabry Eds., Theological Dictionary of the Old Testament Vol. VIII, pp. 250–264. William B. Eerdmans Publishing Company. Zwan, P. van der. 2016. Longing for Belonging Beyond Belonging The Economic of Song of Songs. Journal for Semitics, 251, 371–389. Zwan, P. van der. 2017a. Beneath the Body-Images in the Song of Songs. Journal for Semitics, 262, 611–631. Zwan, P. van der. 2017b. Religiosity in the Aesthetic of the Song of Songs. Journal for Semitics, 261, 483–503. Zwan, P. Van der. 2017c. The “Openness” Of the Song of Songs. Journal for Semitics, 261, 461–482.
Tanggal Minggu, 23 November 2014. Ayat SH: Kidung Agung 8:5-14. Judul: Meterai cinta sejati. Cinta sejati yang mewujud pada pernikahan hanya boleh terjadi pada. pria dan wanita yang sudah dewasa untuk mengambil keputusan sekali. seumur hidup. Sekali mengambil keputusan, kekuatan cinta yang. sudah dipersatukan dan diberkati Allah, tidak boleh
Klik Ayat Alkitab Tafsiran Song of Solomon 85-7 Son 85 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? -Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau. Son 86 -Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Son 87 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan Wycliffe 5a. Siapakah dia yang ... ? Pertanyaan ini diajukan sang penyair untuk menyiapkan adegan berikutnya. Mengenai padang gurun, lihat 36. Mereka berdua diketahui sedang berjalan bersama dan bercakap-cakap. Raja mengingatkan mempelai perempuannya, tentang bagaimana dia dahulu menemukan gadis ini barangkali pada pertemuan pertama mereka sedang tidur di bawah pohon apel di dekat rumah ibu sang gadis, dan dia membangunkan sang gadis. 6, 7. Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu. Kata-kata itu, yang diucapkan oleh mempelai perempuan, merangkum tema dari seluruh Kidung dan merupakan klimaksnya. Sebuah cincin cap atau meterai dikenakan pada tangan kanan Yer. 2224, atau digantung pada leher dengan seutas tali Kej. 3818. Itu merupakan tanda, atau lambang otoritas bdg. Kej. 4142; I Raj. 218, karenanya merupakan milik yang sangat berharga. Lambang itu menunjukkan hasrat tak tertahankan dari mempelai perempuan untuk menjadi harta paling berharga bagi mempelai laki-lakinya. Di sini raja Salomo, yang menggubah Kidung ini dengan ilham Roh Kudus, bertindak melampaui kebiasaan-kebiasaannya sendiri, sebab dengan memenuhi keinginan gadis Sulam itu, akan berarti ia mengesampingkan praktik poligaminya. Pernyataan cinta yang sungguh-sungguh, serta terang-terangan yang keluar dari bibir mempelai perempuan menunjuk kepada sifat perkawinan monogami. Perkawinan adalah bersatunya cinta dari satu orang laki-laki dengan satu orang perempuan; dan setiap gangguan oleh pihak ketiga melanggar hubungan unik di antara keduanya. Keinginan orang yang benar-benar mencintai itu begitu kuat, sehingga dia memberikan dirinya mutlak kepada yang lain, dan sebagai imbangannya dia menuntut kasih sayang eksklusif yang sama kuatnya. Kasih semacam itu terhadap orang lain berasal dari Tuhan yang menempatkannya di dalam hati manusia, dan kasih tersebut tidak dapat dipadamkan. Cinta kasih seperti itu juga tidak dapat dibeli. Bahkan, Salomo dengan semua kekayaannya tidak dapat membeli cinta si gadis Sulam itu. Sebaliknya, gadis itu memberikannya secara spontan, dan cintanya sangat melimpah. Kasih mutlak seperti itu juga merupakan ideal rohani antara Allah dengan umat-Nya. Kita diperingatkan untuk tidak melayani dua tuan Mat. 624, dan untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan kita Mrk. 1230.Sumber bahan Software e-sword dan
EksegesisKidung Agung 8:6-7 dan Relevansinya 5 . rah hendaklah juga dilihat secara umum. Hal itu . berarti gairah seksual merupakan bagian yang tidak . terpisahkan dari gairah cinta. Menurut
– Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN! Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
KitabKidung Agung (disingkat Kidung Agung; akronim Kid.) merupakan salah satu kitab pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Cinta kuat seperti maut (8:5-7) Mempelai perempuan dan adiknya (8:8-10) Lebih bahagia dari pada Salomo (8:11-12)
RenunganHarian Remaja Kidung Agung 8:5-7. Apa ada yang salah dengan cinta? Jelas nggak ada yang salah dengan cinta karena cinta adalah ciptaan Allah. Ciptaan Allah yang baik dan inilah adanya. Cuman seringkali sikap kita dalam 'memperlakukan' rasa cinta itu yang kerap salah. Waktu kita dilanda cinta atau cinta sama
KidungAgung 8. 1 O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku! 2 Akan kubimbing engkau dan kubawa. ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum,
- Ецаցሽሽ х բю
- ፈιբጫсυв ጸбреμучуլո θбу
6 8:5-7; Kedua kekasih itu bersatu tak terpisahkan. 7. 8:8-14; Penutup. Interpretasi Kitab Kidung Agung: Pandangan dari para penafsir Alkitab non-Katolik adalah menafsirkan kitab ini sebagai puisi erotik, untuk meninggikan keutamaan monogami dan kesetiaan perkawinan. Namun para Bapa Gereja begitu yakin akan makna spiritual dari kitab ini
KidungAgung 8. 1 Ah, sekiranya engkau saudara kandungku, yang pernah menyusu pada ibuku, pasti kau kucium bila kujumpai di jalan, tak ada yang akan menghina aku. 2 Engkau akan kubawa ke rumah ibuku, agar engkau dapat mengajari aku. Kau akan kuberi minum anggur harum, dan air buah delima.
57 Para penjaga menemukanku ketika mereka berkeliling kota. Mereka memukuliku dan melukaiku. Para penjaga tembok mengambil tudungku. 5:8 Aku menyumpahimu, hai putri-putri Yerusalem, jika kamu menemukan kekasihku, apa yang akan kamu katakan kepadanya? Kidung Agung (Kidung Agung 4:1--5:5) Kebenaran Abadi. Playlist: Kebenaran Abadi
KidungAgung 5:1--8:14. 5:1--Aku datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku, kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah, teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta! 5:7 Aku ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
kkGIEf. day5ke5kpw.pages.dev/716day5ke5kpw.pages.dev/853day5ke5kpw.pages.dev/87day5ke5kpw.pages.dev/165day5ke5kpw.pages.dev/961day5ke5kpw.pages.dev/30day5ke5kpw.pages.dev/777day5ke5kpw.pages.dev/233
kidung agung 8 5 7